Laman

Kamis, 28 Mei 2015

PERJALANAN KE GUNUNG BROMO

Kertas Abadi - jejak kaki pertamaku ke alam pegunungan itu membuat hatiku menetapkan kalau di situlah jiwa redup ketidakpastian tujuan hidup telah tumbuh dan terarah kembali dengan kekaguman keindahan alam pegunugan karya tuhan. Gunung bromo itulah tampungan kegelisahanku dan semua orang yang merasakan kelegaan ketika matahari terbit memancarkan cahaya khas kuning emas yang ditunggu-tunggu semalam tanpa memperdulikan dingin yang membekukan darah dan tubuhku menjadi kaku bahkan diantara kami tertidur dipojok wc , kaki terbungkus kresek bekas gorengan dengan ekspresi burung kena penyakit ayan, semunya terbayar dipagi itu jam 4 lewat 30 menit, minggu 3 mei 2015.
GAMBAR KENANGAN TERLEWATI DI BROMO
Lokasi Penanjakan yang begitu tinggi untuk menyambut sunrise jam setengah 5 dini hari. Menunggu pagi lebih setia daripada menunggu kekasih jika anda berada disini, bagiku ini belum pernah terjadi dalam hidupku, tidur seperti elang, setiap menitnya terbangun karena dingin dan tak berkasur.
Ketika arah pulang, seorang teman yang konyol ini, wahab dan dila hampir masuk dalam kolam lumpur yang rasanya sangat tidak enak, medan ofroad untuk sejenis onta saudi sangat tidak dianjurkan sejenis bebek pedalaman yang akhirnya cukup menghibur kami karena kejadian ketika melewati tanjakan yang dibawahnya siap memberikan sabun pasir bromo. dan juga kendaraan saya habis bensin lumayan menantang karena pihak pemerintah belum mengadakan pom disana, ada juga untungnya lahir dikampung jadi jiwa survival-ku(teknik hidup dialam) tiba-tiba muncul, aku ambil botol aqua dan memotong menggunakan pukulan batu untuk wadah bensin motor wahab yang kubalik disisi jalan untuk mengeluarkan bensin, 60 meter kemudian ternyata habis lagi terpaksa motor smash kak marlina kujadikan trail untuk membeli bensin keatas dan kembali lagi, setelah sampai bannya sedikit kempis karena ganjalan batu-batu runcing dan kasar yang tak kuperdulikan. i'm sorry bos!, justru disitulah juga menambah ciri khas moment perjalanan! 
Antusias junior yang baru kuliah di malang untuk kebersamaan sangat diapresiasi, mereka cewek-cewek tapi sanggup bedang sampai pagi di gunung penanjakan waktu itu untuk menunggu sunrisa yang masih otw kata teman konyolku ini, wahab, saya saja sudah banyak gaya untuk mempraktekkan model tidur mahasiswa plonco organasisasi pencinta alam, tidur dalam kulkas dengan selimut kos2an.
Lokasi puncak bromo, tepat diatas puncak bibir lubang kawah bromo. setiap minggunya jumlah pengjung tidak kalah dengan jumlah pengjunjung di mall disabtu-minggu, padat dan antri naik tangga. siapkan kekuatan fisik dan pernapasan karena oksigen semakin keatas akan menipis dan juga karena uap blerang kawah. Sayang, dari 16 pasukan, yang mampu tembus keatas hanya 8 orang yang mau dan menyanggupi, jadi tujuan sebenarnya ke puncak bromo 8 teman belum tuntas. Kenangan kebersamaan ke gunung bromo ini munkin hanya sekali terjadi dalam hidup pada teman yang sama, terima kasih sahabatku meluangkan waktu 1 hari untuk kebersamaan yang munkin akan menghangatkan ketika mengenang suatu nanti hari-hari itu. (Berlalu 3-mei 2015)